Minggu, 30 Mei 2010

GAGAP

Gagap melibatkan gangguan pada kemampuan untuk bicara lancer dengan waktu yang tepat. Untuk dapat didiagnosis sebagai gagap, kurangnya kelancaran bicara harus tidak sesuai dengan usia anak. Gagap biasanya dimulai pada usia antara 2 dan 7 tahun dan terdapat pada sekitar 1 di antara 100 anak sebelum pubertas (APA, 2000). Gangguan ini ditandai oleh satu dari beberapa http://a11no4.files.wordpress.com/2010/05/gagap.jpg?w=300&h=190karakteristik sebagai berikut:

(1). Repetisis dari suara- suara dan suku kata

(2). Perpanjangan pada suara- suara tertentu

(3). Penyisipan suara- suara yang tidak tepat

(4). Kata- kata yang terputus, seperti adanya jeda di antara kata- kata yang diucapkan

(5). Hambatan dalam berbicara

(6). Circumlocution (subtitusi kata- kata alternatif untuk menghindari kata- kata yang bermasalah)

(7). Tampak adanya tekanan fisik ketika mengucapkan kata- kata, dan

(8). Repetisi dari kata yang terdiri dari suku kata tunggal (misalnya, “S-s-saya senang bertemu Anda”) (APA, 2000).

Gagap muncul terutama pada laki- laki dengan rasio sekitar 3 : 1. Gagap akan hilang pada 80% anak, umumnya sebelum usia 16 tahun. Sebanyak 60% kasus menunjukkan perbaikan tanpa penanganan. Gagap dipercaya melibatkan interaksi antara faktor genetis dan lingkungan (Felsenfeld, 1996; Yairi, Ambrose, & Cox, 1996). Pada beberapa kasus mungkin ada penyebab kecemasan sosial dan fobia sosial, paling tidak pada orang dewasa yang gagap (De- Carle & Pato, 1996, Scheiner, Wexler & Liebowitz, 1997). Penanganan pada gangguan komunikasi umumnya dilakukan melalui terapi bicara dan koseling psikologis untuk kecemasan sosial dan masalah- masalah emosional lainnya.

SUMBER

http://a11no4.wordpress.com/2010/05/22/gagap/

1 komentar: